Pemerintah
agresor Israel telah menolak untuk memberi izin bagi para pejabat Malaysia
untuk masuk ke Ramallah, Palestina. Tindakan rezim Zionis ini sebagai
pembalasan atas pernyataan Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang mereka anggap
anti-Semit. Kementerian Luar Negeri rezim Zionis megatakan para pejabat
Malaysia tidak akan diizinkan untuk mengunjungi kantor Otoritas Palestina di
Tepi Barat. Malaysia akhirnya membuka Kedutaan Besar untuk Palestina di Amman,
Yordania.
Tindakan
rezim Zionis ini merupakan reaksi keras terhadap negara mayoritas Muslim yang
tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel. Hal ini sebagaimana dikutip The
Jerusalem Post, Selasa kemarin.
Mahathir
Mohamad pernah menyebut orang-orang Yahudi banyak menimbulkan kesalahan.
Perdana Menteri Malaysia yang berusia 93 tahun itu pada bulan Juni lalu di
Universitas Cambridge mengatakan bahwa pihaknya akan menyerang Israel jika itu
bisa.
Mahathir
mengaku tidak masalah diberi label anti-Semit dan dalam acara bulan September
di Universitas Columbia di New York. Pada bulan Januari kemudian, Paralimpiade dipindahkan dari Malaysia
setelah negara itu menolak untuk mengizinkan atlet Israel berkompetisi.
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs