Ijtima 3 ribu ulama bertajuk "Ulama dan Masa Depan
Indonesia" yang diikuti ulama dari 27 kota dan kabupaten se-Jawa Barat, di
Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa kemarin menghasilkan
sembilan poin kesepakatan. Hal ini sebagaimana diungkapkan Ketua Majelis Ulama
Indonesia Kabupaten Bogor, Ahmad Mukri Aji usai acara.
Bupati Bogor, Ade Yasin menganggap bahwa Ijtima 3 ribu Ulama
yang digelar di daerahnya, merupakan ajang sinergi antara umat Islam dan
pemerintah. Hal ini diungkapkan Yasin usai menghadiri Ijtima 3 ribu Ulama
bertajuk "Ulama dan Masa Depan Indonesia".
Adapun Sembilan point yang dihasilkan dalam ijtima ulama
tersebut adalah adanya kesepakatan tentang radikalisme. Radikalisme atas nama
agama yang dimanifestasikan dalam bentuk aksi dan tidak mengindahkan mekanisme
konstitusional yang berlaku, merupakan bentuk pengkhianatan terhadap
kesepakatan bangsa Indonesia. Perilakunya dikategorikan sebagai makar.
Selain itu, ijtima juga Mendorong pemerintah untuk melakukan
upaya pencegahan terhadap praktik-praktik prostitusi dan nikah mut’ah yang
berada di wilayah Kabupaten Bogor puncak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Adapun point-point lainnya yang dibahas adalah tentang
pengelolaan zakat, andil pemerintah dalam mensupport ormas islam, implementasi
sertifkat halal dan Mendorong pemerintah daerah untuk memberikan beasiswa bagi
putra daerah penghafal Alquran yang ada di Kabupaten Bogor
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs