Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina Saeb
Erekat menyerukan negara-negara Arab mengambil tindakan serius terhadap Brasil.
Hal itu berkaitan dengan keputusan Brasil membuka kantor perdagangan di
Yerusalem.
Berbicara kepada Radio Palestina pada Senin kemarin, Erekat
mengatakan nilai perdagangan antara negara-negara Arab dan Brasil mencapai
sekitar 17 miliar dolar Amerika. Perdagangan sangat mendukung dan menyokong
Brasil.
Menurut dia, negara-negara Arab seharusnya tak membiarkan
negara yang membuka kantor perdagangan atau memindahkan kedutaan besarnya untuk
Israel ke Yerusalem. Diharapkan arab tidak lagi memiliki hubungan perdagangan
dengan mereka yang mendukung israel. Sebab hal itu berdampak pula pada
perjuangan Palestina.
Brasil membuka kantor perdagangan di Yerussalem pada Ahad
kemarin. Upacara pembukaan dihadiri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
dan putra Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Eduardo Bolsonaro. Eduardo turut
menjabat sebagai anggota parlemen Brasil.
Pada kesempatan itu, Eduardo mengatakan bahwa ayahnya
bermaksud memenuhi janjinya untuk memindahkan kedutaan besar Brasil ke Yerussalem.
Eduardo mengungkapkan pemindahan
kedutaan besar ke Yerussalem tidak dilakukan semata-mata untuk negaranya. Tapi
untuk menjadi contoh bagi seluruh Amerika Latin.
Setelah terpilih sebagai presiden pada November 2018,
Bolsonaro mempertimbangkan untuk merelokasi kedutaan besarnya untuk Israel dari
Tel Aviv ke Yerussalem. Dia juga bermaksud menutup kedutaan Brasil di
Palestina. Bahkan presiden brasil mempertanyakan eksistensi Negara Palestina.
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs