Sekumpulan dokumen Pemerintah
Cina bocor. Dokumen internal yang diperoleh The New York
Times ini mengungkap
detail baru tentang penahanan massal terhadap warga Uighur, Kazakh, dan
minoritas Muslim lainnya di wilayah Xinjiang.
Dokumen yang dibocorkan oleh salah seorang anggota partai politik Cina ini
terdiri atas 403 halaman. Di dalamnya dibahas mengenai bagaimana Presiden Cina
Xi Jinping memberikan pidato internal kepada para pejabat selama dan setelah
kunjungan 2014 ke Xinjiang. Dalam pidatonya, Xi mengatakan, Xinjiang telah
tumbuh sangat cepat. Standar hidup pun telah meningkat secara konsisten. Namun,
secara bersamaan, separatisme etnis dan terorisme masih meningkat.
Bocoran ini juga menunjukkan
bagaimana para pejabat diajari cara untuk menjelaskan kepada siswa dan mahasiswa
yang anggota keluarganya telah dibawa pergi untuk pelatihan. Panduan ini
merekomendasikan jawaban bahwa keluarga atau kerabat mereka telah terpapar
paham radikalisme, sehingga harus dikarantina.
Dalam laporannya, The New York Times menjelaskan,
kamp-kamp pengasingan berkembang cepat setelah Chen Quanguo diangkat sebagai
bos partai di wilayah itu pada Agustus 2016. Chen mengambil jalan keras.
Kementerian Luar Negeri Cina tidak segera menjawab permintaan dari Reuters untuk
menanggapi dokumen-dokumen yang bocor tersebut pada Ahad kemarin.
Para pakar dan aktivis Perserikatan
Bangsa-Bangsa mengatakan, setidaknya sejuta warga Uighur dan anggota kelompok
minoritas Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang. Tindakan keras
ini mendapat kecaman dari Amerika dan negara-negara lain.
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs