
Pusat Study Internasional menyebutkan bahwa orang Uighur digunakan untuk kerja paksa. Beijing telah membantah pemerintah telah melakukan penganiayaan dan menyatakan lokasi tersebut adalah pusat pelatihan keterampilan.
Namun, mantan tahanan menggambarkan mereka diinterogasi, disiksa dan diindoktrinasi secara brutal. Jawdat adalah seorang insinyur perangkat lunak yang pindah ke Amerika Serikat pada 2011 bersama tiga saudaranya untuk bergabung dengan ayahnya. Ayahnya, Minaiwaier Tuersun, pernah dikirim ke satu kamp. Hal ini diungkapkan Jawdat, yang berbicara dalam acara tahunan Thomson Reuters Foundations, Trust Conference, di London, Kamis kemarin.
Ia percaya banyak orang menjadi sasaran karena memiliki keluarga di luar Cina. Setelah ia mulai mengkritisi pemerintah Cina, ibunya dihukum tujuh tahun penjara, dan seorang bibi serta pamannya sampai delapan tahun penjara.
https://internasional.republika.co.id
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs