Dalam paparannya, wakil al-Awda Center, Petro Stefanini, menyatakan keprihatinan al-Awda Center terhadap keputusan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia yang menunda penerbitan database perusahaan yang melakukan bisnis di permukiman-permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
Al-Awda Center menyatakan bahwa penundaan pengumuman database perusahaan-perusahaan yang melakukan bisnis di permukiman-permukiman ilegal Israel di Tepi Barat memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk mendapatkan manfaat dari pekerjaan di permukiman-permukiman ilegal Israel tanpa ada sanksi.
Dalam paparannya al-Awda Center menyatakan bahwa Israel terus menggunakan kekuatan untuk menghadapi para demonstran damai Palestina selama melakukan aksi pawai kepulangan di sepanjang perbatasan timur Jalur Gaza. pihaknya meminta negara-negara anggota untuk mengutuk blokade yang diberlakukan di Jalur Gaza.
sumber: melayu
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs